Selain itu, rumah adat Kalimantan juga berfungsi sebagai tempat upacara adat. Masyarakat Kalimantan sering menggunakan rumah adat untuk mengadakan upacara adat, seperti upacara pernikahan, upacara kematian, dan upacara adat lainnya. Upacara adat biasanya dilakukan di bagian tertentu dari rumah adat, seperti di ruang utama atau di halaman rumah adat. Rumah adat ini punya bentuk seperti rumah panggung serta dibuat memanjang, yang panjangnya bisa mencapai 150 meter. Suku Dayak Wahea atau Wahau merupakan satu-satunya suku yang mendiami Kawasan sungai Tlan dan Long Msaq Teng di wilayah Wehea. Mereka tidak mengenal rumah adat lain, seperti rumah adat Lamin dan Betang.
Keunikan rumah adat di Kalimantan mencerminkan indentitas, kepercayaan, dan nilai-nilai masyarakat setempat. Setiap rumah adat memperlihatkan warisan budaya yang beragam, mencerminkan keanekaragaman tradisi dan keindahan arsitektur tradisional. Hal inilah yang kemudian menjadikan rumah adat Baluk cukup menarik diketahui.
Itulah ragam rumah adat suku Dayak yang perlu kita ketahui dan lestarikan. Grameds juga bisa membaca buku-buku terkait adat dayak atau kalimantan dengan mengunjungi Gramedia.com. Gramedia selalu memberikan produk-produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Dengan memiliki uniknya struktur dan filosofi tersendiri, rumah adat Baloy telah menjadi simbol penting bagi masyarakat Dayak dalam melestarikan warisan budaya mereka. Ukiran dan motif pada rumah adat Kalimantan biasanya dibuat dengan teknik pahat atau ukir. Motif yang digunakan sangat beragam, mulai dari motif tumbuhan, hewan, hingga motif abstrak. Setiap motif memiliki makna dan filosofi yang berbeda-beda, tergantung dari suku dan daerah asal rumah adat tersebut.